
Kamis, 10 September 2009
Jumat, 28 Agustus 2009
Manfaat Puasa
Untuk merubah kualitas seseorang dari Iman menjadi Takwa dibutuhkan 3 tahap. Masing-masing sekitar 10 hari. Rasulullah mengatakan bahwa puasa Ramadhan selama sebulan itu dibagi menjadi 3 tahap. Yaitu, sepuluh hari pertama berisi Rahmat. Sepuluh hari kedua berisi Ampunan alias Maghfirah. Dan sepuluh hari terakhir berisi dengan Nikmat.
Dalam konteks ‘penyembuhan’ yang kita bahas di depan, 3 tahap proses ini menemukan kesamaannya. Yaitu, proses detoksifikasi alias penggelontoran racun, proses rejuvenasi atau peremajaan, dan proses stabilisasi atau pemantapan kondisi. Hal ini bisa bermakna lahiriah maupun batiniah sekaligus.
Secara lahiriah, tiga tahapan dalam puasa Ramadhan itu menggambarkan terjadinya proses penyeimbangan kondisi kesehatan tubuh seseorang. Saya pernah mengadakan pengamatan sederhana terhariap sejumlah kawan-kawan yang berpuasa pada bulan Ramadhan tahun lalu.
Sebelum memasuki puasa Ramadhan, kami beberapa orang termasuk saya melakukan check kesehatan di laboratorium untuk mengukur kadar asam urat, kolesterol, gula darah dan SGOT/SGPT Kami ingin membandingkan kondisinya dengan setelah melakukan puasa.
Maka yang terjadi sungguh menarik untuk dicermati. Dan saya ingin melakukan pendalaman lebih lanjut tentang efek puasa Ramadhan terhariap kondisi kesehatan seseorang.
Namun secara umum, tiga tahapan puasa di atas memang terjadi. Dalam pengamatan itu, saya menemukan kesimpulan bahwa 10 hari pertama, kondisi kesehatan kami mengalami proses detoksifikasi alias penggelontoran racun besar besaran. Prosesnya memang bisa berbeda beda pada setiap orang. Namun secara umum terjadi penurunan kadar kolesterol, asam urat, gula darah dan SGOT/ SGPT secara dramatis.
Misalnya, di antara kami ada yang sebelum puasa itu memiliki kadar kolesterol sangat tinggi. Kadar kolesterol total 245 (normalnya di bawah 200 mg/dl), HDL cuma 42 (normalnya di atas 55 mg/dl), LDL mencapai kadar ‘tak terhitung’ (normalnya lebih kecil dari 150 mg/ dl), dan TG sebesar 513 (normalnya 150 mg/dl).
Setelah berpuasa selama 10 hari pertama, kami melakukan cek ulang ke lab. Hasilnya sungguh menarik. Kolesterol totalnya turun menjadi 216. HDL yang terlalu rendah meningkat menjadi 55. LDL yang terlalu tinggi (tidak terhitung) menjadi normal kembali sebesar 111. Dan Trigliserida yang 513 turun menjadi 249.
Proses detoksifikasi yang terjadi selama puasa 10 hari pertama itu ternyata sangat signifikan. Padahal, biasanya dalam kondisi tidak puasa, penurunan sebesar itu dilakukan dalam waktu 4 minggu menggunakan obat-obatan penurun kadar kolesterol. Itu pun harganya tergolong tidak murah. Lewat puasa, bisa dilakukan hanya dalam waktu 10 hari tanpa menggunakan obat sama sekali.
Badan melakukan fungsinya untuk melakukan penyeimbangan secara alamiah dengan sangat efektif pada saat kita berpuasa. Yang terlalu tinggi diturunkan. Dan yang terlalu rendah ditinggikan, secara otomatis.
Saat proses detoksifikasi itu biasanya kita merasakan kondisi yang kurang mengenakkan badan. Ada yang merasa lemas. Ada juga yang merasa. Pusing-pusing dan demam ringan. Atau, kadang dibarengi dengan diare ringan serta air kencing yang keruh. Semua itu normal saja, karena sedang terjadi penggelontoran racun secara besar-besaran dalam tubuh kita. Gejala-gejala itu biasanya hilang dalam waktu beberapa hari, setelah badan kita beradaptasi.
Pada 10 hari kedua, proses penggelontoran itu terus berlanjut. Tapi dengan kecepatan yang lebih rendah. Penggelontoran besar besaran hanya terjadi pada 10 hari pertama. Dan bersamaan dengan detoksifikasi berkecepatan rendah itu, mulai terjadi peremajaan pada bagian-bagian yang mengalami kerusakan. Sistem tubuh mulai mengarah pada keseimbangannya.
Cek laboratorium menunjukkan kecepatan penurunan semakin melambat. Pada hari ke 21, hasil lab memperlihatkan semua kadar kolesterol berangsur-angsur normal. Kolesterol total mencapai angka cukup ideal 182 mg/dl. Sedangkan HDL konstan pada 55 mg/dl. LDL semakin rendah mencapai 96 mg/dI. Dan Trigliserida menjadi 148 mg/dl.
Selain kolesterol, ternyata asam urat juga mengalami penyeimbangan kembali. Sebelum puasa, kadarnya 7,7 (normalnya di bawah 7 untuk laki laki). Ternyata dalam 10 hari pertama pada orang yang sama asam uratnya turun menjadi 6,6. Dan pada hari ke 21 asam urat turun lagi menjadi 6,2.
Pada 10 hari terakhir, kondisinya menuju pada keadaan seimbang. Ada penurunan namun semakin rendah kecepatannya. Yang menarik, ternyata berat badan juga mengalami proses yang seirama.
Pada 10 hari pertama, berat badan mengalami penurunan cukup besar. Diperoleh data, bahwa sebelum puasa berat badan mencapai 70 kg. Ternyata, di hari ke 11 berat badannya turun sebanyak 3 kg menjadi 67 kg.
Pada hari ke 21, terukur berat badannya terus mengalami penurunan meskipun tidak sebesar periode pertama. la mengalami penurunan sekitar 1,5 kg menjadi 65,5 kg. Dan yang menarik, penurunan berat badan itu tidak berlangsung pada periode ketiga. Saat hari terakhir puasa, berat badannya justru naik kembali menjadi 66,5 kg. Sebuah berat badan ideal, karena ia memiliki postur dengan tinggi badan 169 cm.
Ternyata benar ungkapan Rasulullah saw bahwa dalam bulan Ramadhan itu kita bakal mengalami 3 tahap proses menuju keseimbangan kondisi secara alamiah. Tahap pertama rahmat, karena Allah membersihkan badan kita dari racun-racun yang membahayakan kesehatan lewat proses detoksifikasi.
Tahap yang kedua adalah maghfirah atau ampunan. Dalam 10 hari kedua itu Allah benar-benar memberikan ampunan kepada hambaNya yang berpuasa dengan mengembalikan kondisi badan yang tadinya mengandung banyak sampah metabolisme menjadi bersih. Dan kemudian meremajakan kembali bagian-bagian yang rusak.
Dan pada tahap ketiga, Allah menurunkan nikmatnya kepada orang-orang yang berpuasa dengan baik. Di tahap ketiga itu, badan kita berangsur-angsur menuju keseimbangan alamiahnya. Bahkan, berat badan yang tadinya mengalami penurunan, di tahap ini justru mengalami kenaikannya kembali untuk menuju kondisi normalnya. Maha benar Allah dengan segala firmanNya, sebagaimana disampaikan oleh RasulNya …
Selain berdampak secara lahiriah, tahapan puasa dalam bulan Ramadhan itu juga tampak dalam aktivitas yang bersifat batiniah. Pada skala batiniah, tahapan puasa memberikan motivasi yang besar kepada orang-orang yang sedang menjalankan puasa.
Tahapan itu ada kaitannya dengan sabda nabi “barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan Iman dan penuh perhitungan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu maupun yang akan datang.
Sabda nabi ini mengarahkan kita agar tidak sembarangan dalam berpuasa. Ada dua hal yang dipersyaratkan, imanan dan wahtisaban. Yaitu ‘memahami’ dan ’selalu mengevaluasi pelaksanaannya’.
Nah, berkaitan dengan itu, kita mengevaluasinya dalam 3 tahapan, masing-masing 10 hari. Sebab efek puasa memang tidak langsung dirasakan hari itu juga, melainkan butuh tenggang waktu untuk mengukur dampaknya. Sebagaimana yang terlihat secara lahiriah, kurun waktu 10 hari itu juga telah memperlihatkan dampaknya.
Pada sepuluh hari pertama, sebagaimana dampak lahiriyahnya, puasa kita akan menggelontor berbagai macam penyakit hati. Apakah penyakit hati yang bakal tergelontor? Banyak. Di antaranya adalah suka berbohong, sering menipu, pemarah, pembenci, sulit memaafkan, serakah, sombong, riya’, dan lain sebagainya.
Pada kondisi ini jika kita bisa ‘menghancurkan’ penyakit penyakit batiniah itu, maka dampaknya sungguh akan baik buat kebersihan dan kelembutan hati. Bahwa hati yang berpenyakit akan mendorong kualitas hati itu menjadi semakin jelek dengan cara mengeras, membatu, tertutup dan dikunci mati oleh Allah.
Maka, dengan puasa, sebenarnya kita sedang memproses hati kita agar semakin melembut. Caranya, begitulah, pada tahap pertama mesti bisa melenyapkan berbagai macam penyakit hati. Usahakan agar selama 10 hari pertama itu kita tidak ‘mengamalkan’ penyakit hati sama sekali. Puasa batiniah!
Jangan marah. Jangan berbohong. Jangan membenci. Jangan menipu. Jangan iri dan dengki. Jangan sombong. Jangan berkata yang tidak berguna. Bahkan, untuk ‘berpikir’ jelek pun jangan! Dan seterusnya.
Kendalikan sifat-sifat ini dengan kefahaman bahwa ini memang sifat yang merugikan siapa saja. Dan kemudian evaluasi terus, bahwa dari ke hari kemampuan kita mengendalikannya adalah semakin besar. Maka kalau kita bisa mengendalikannya selama 10 hari pertama, insya Allah kita bakal menerima rahmatNya, berupa, kondisi batiniah yang melembut.
Tiba-tiba saja kita begitu mudahnya untuk tidak marah. Begitu mudahnya untuk tidak berbohong. Begitu mudahnya untuk tidak dengki, iri dan sombong. Serta berbagai macam penyakit hati yang dilarang oleh Allah dan RasulNya. Ya, kita telah ketularan RahmatNya rasa mengasihi dan menyayangi orang lain dan siapapun di sekitar kita dengan sepenuh keikhlasan. Itulah 10 hari pertama dimana Allah menurunkan Rahmat bagi orang-orang yang baik puasanya.
Sepuluh hari ke 2 adalah ketika Allah menurunkan ampunanNya kepada hamba-hamba yang berpuasa. Ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat jelek, tidak berkata buruk, dan tidak berpikiran jahat, maka sungguh ia telah memperoleh ampunan Allah.
Bahkan, ampunan itu bukan hanya sekarang saja, melainkan juga ‘dosa-dosanya’ di masa datang. Karena, sesungguhnya dia tidak akan berbuat dosa lagi lewat pikiran, ucapan, dan perbuatannya. la telah menjadi orang yang mampu mengendalikan dirinya.
Sepuluh hari yang ke 3, adalah saat-saat Allah mengkaruniakan Nikmat. Ya, betapa nikmatnya orang-orang yang telah mampu mengendalikan diri dengan baik. Selama 20 hari pertama dia telah mampu melatih dan membiasakan dirinya untuk tidak melakukan dosa-dosa yang membuat hatinya jadi ‘keruh’ dan mengeras.
Maka di sepuluh hari terakhir dia akan memetik kenikmatan. Apakah kenikmatan? Selama ini orang berpikir bahwa kenikmatan adalah terlaksananya segala keinginan yang menjadi cita-citanya. Padahal, definisi itu sangatlah rapuh. Mana mungkin ada orang yang terpuaskan atas keinginan-keinginannya. Apalagi, jika ia sangat menggebu-gebu dalam mencapai keinginannya.
Dia bagaikan mengejar fatamorgana. Seperti indah ketika masih jauh, tapi begitu didekati ternyata tidak seperti yang dia bayangkan. Begitulah manusia dalam mengejar kenikmatan. Ternyata, kebanyakan nikmat yang kita kejar adalah semu belaka.
Maka Allah mengajarkan kepada kita tentang kenikmatan itu. Bahwa kenikmatan yang sesungguhnya hanya bisa didapatkan lewat keimanan, sebagaimana Dia firmankan berikut ini.
“Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. Ash Shaffat (37) : 148)
Apakah keimanan? Sekali lagi, keimanan adalah kefahaman yang mengarah kepada keyakinan. Dan lebih khusus lagi, keyakinan itu terkait dengan kefahaman tentang Allah dengan segala sunnatullahNya.
Kenikmatan hakiki adalah kenikmatan yang diperoleh lewat kefahaman. Bukan karena emosi alias hawa nafsu belaka. Kenikmatan yang didasarkan pada hawa nafsu secara emosional adalah kenikmatan yang semu. Bahkan, memiliki potensi untuk merusak sebagaimana telah kita bahas sebelumnya: “kalau hawa nafsu di jadikan ukuran kebenaran maka rusaklah langit dan bumi dan segala isinya.”
Maka, jika kita ingin memperoleh nikmat yang hakiki kita mesti memperolehnya secara iman lewat pendekatan akal. Bahwa kenikmatan adalah sebentuk manfaat yang terkait dengan kemampuan kita mengendalikan diri karena Allah semata.
Dalam kaitannya dengan puasa ini, maka di tahap 10 hari ke tiga itu, seseorang yang berpuasa, memang mulai bisa ‘menundukkan’ hawa nafsunya. Akalnya berfungsi lebih dominan dibandingkan kehendak emosionalnya. Dan lebih dari itu semua, ia melakukannya karena Allah semata.
Inilah kunci kenikmatan yang dijanjikan Allah kepada hamba hamba yang berpuasa pada etape 10 hari ke tiga. Setelah melewati masa ‘penggelontoran’ penyakit hati, dan masa ‘pengampunan’ dosa-dosa, maka orang yang berpuasa bakal merasakan betapa nikmatnya menjalani ibadah itu di akhir akhir Ramadhan.
la telah menemukan keseimbangan antara lahir dan batinnya. Antara fisik dan jiwanya. Maka, pada sepuluh hari terakhir itu seseorang yang berpuasa masuk ke tahapan spiritual. la sedang berproses untuk ‘bertemu’ Allah di dalam ibadah puasanya yang semakin intens.
Di sepuluh hari terakhir itu biasanya Rasulullah saw meningkatkan ibadahnya lebih hebat baik secara kualitas maupun kuantitas. Beliau biasanya masuk ke masjid untuk melakukan Itikaf, berkonsentrasi sepenuhnya dalam ibadah-ibadah yang semakin banyak dan khusyu untuk mencapai ‘puncak’ efek puasa. Inilah saat-saat terakhir yang sangat menentukan berhasil tidaknya puasa Ramadhan kita menjadi orang yang bertakwa.
Di sepuluh hari terakhir itu juga Allah menyediakan malam yang penuh barokah yaitu Lailat al Qadar. Yaitu malam yang digambarkan memiliki nilai sangat tinggi, lebih hebat dari 1000 bulan. Lebih jauh akan kita bahas di bagian berikutnya.
Sungguh, orang-orang yang bisa menjalani puasanya di sepuluh hari terakhir dengan baik, ia bakal menemui Lailat al Qadar yang penuh kenikmatan. Bukan hanya pada saat puasa Ramadhan, melainkan ia akan memperoleh pencerahan sepanjang hidupnya sehingga menjadi orang yang bertakwa orang yang dijamin Allah dengan berbagai kenikmatan
Dalam konteks ‘penyembuhan’ yang kita bahas di depan, 3 tahap proses ini menemukan kesamaannya. Yaitu, proses detoksifikasi alias penggelontoran racun, proses rejuvenasi atau peremajaan, dan proses stabilisasi atau pemantapan kondisi. Hal ini bisa bermakna lahiriah maupun batiniah sekaligus.
Secara lahiriah, tiga tahapan dalam puasa Ramadhan itu menggambarkan terjadinya proses penyeimbangan kondisi kesehatan tubuh seseorang. Saya pernah mengadakan pengamatan sederhana terhariap sejumlah kawan-kawan yang berpuasa pada bulan Ramadhan tahun lalu.
Sebelum memasuki puasa Ramadhan, kami beberapa orang termasuk saya melakukan check kesehatan di laboratorium untuk mengukur kadar asam urat, kolesterol, gula darah dan SGOT/SGPT Kami ingin membandingkan kondisinya dengan setelah melakukan puasa.
Maka yang terjadi sungguh menarik untuk dicermati. Dan saya ingin melakukan pendalaman lebih lanjut tentang efek puasa Ramadhan terhariap kondisi kesehatan seseorang.
Namun secara umum, tiga tahapan puasa di atas memang terjadi. Dalam pengamatan itu, saya menemukan kesimpulan bahwa 10 hari pertama, kondisi kesehatan kami mengalami proses detoksifikasi alias penggelontoran racun besar besaran. Prosesnya memang bisa berbeda beda pada setiap orang. Namun secara umum terjadi penurunan kadar kolesterol, asam urat, gula darah dan SGOT/ SGPT secara dramatis.
Misalnya, di antara kami ada yang sebelum puasa itu memiliki kadar kolesterol sangat tinggi. Kadar kolesterol total 245 (normalnya di bawah 200 mg/dl), HDL cuma 42 (normalnya di atas 55 mg/dl), LDL mencapai kadar ‘tak terhitung’ (normalnya lebih kecil dari 150 mg/ dl), dan TG sebesar 513 (normalnya 150 mg/dl).
Setelah berpuasa selama 10 hari pertama, kami melakukan cek ulang ke lab. Hasilnya sungguh menarik. Kolesterol totalnya turun menjadi 216. HDL yang terlalu rendah meningkat menjadi 55. LDL yang terlalu tinggi (tidak terhitung) menjadi normal kembali sebesar 111. Dan Trigliserida yang 513 turun menjadi 249.
Proses detoksifikasi yang terjadi selama puasa 10 hari pertama itu ternyata sangat signifikan. Padahal, biasanya dalam kondisi tidak puasa, penurunan sebesar itu dilakukan dalam waktu 4 minggu menggunakan obat-obatan penurun kadar kolesterol. Itu pun harganya tergolong tidak murah. Lewat puasa, bisa dilakukan hanya dalam waktu 10 hari tanpa menggunakan obat sama sekali.
Badan melakukan fungsinya untuk melakukan penyeimbangan secara alamiah dengan sangat efektif pada saat kita berpuasa. Yang terlalu tinggi diturunkan. Dan yang terlalu rendah ditinggikan, secara otomatis.
Saat proses detoksifikasi itu biasanya kita merasakan kondisi yang kurang mengenakkan badan. Ada yang merasa lemas. Ada juga yang merasa. Pusing-pusing dan demam ringan. Atau, kadang dibarengi dengan diare ringan serta air kencing yang keruh. Semua itu normal saja, karena sedang terjadi penggelontoran racun secara besar-besaran dalam tubuh kita. Gejala-gejala itu biasanya hilang dalam waktu beberapa hari, setelah badan kita beradaptasi.
Pada 10 hari kedua, proses penggelontoran itu terus berlanjut. Tapi dengan kecepatan yang lebih rendah. Penggelontoran besar besaran hanya terjadi pada 10 hari pertama. Dan bersamaan dengan detoksifikasi berkecepatan rendah itu, mulai terjadi peremajaan pada bagian-bagian yang mengalami kerusakan. Sistem tubuh mulai mengarah pada keseimbangannya.
Cek laboratorium menunjukkan kecepatan penurunan semakin melambat. Pada hari ke 21, hasil lab memperlihatkan semua kadar kolesterol berangsur-angsur normal. Kolesterol total mencapai angka cukup ideal 182 mg/dl. Sedangkan HDL konstan pada 55 mg/dl. LDL semakin rendah mencapai 96 mg/dI. Dan Trigliserida menjadi 148 mg/dl.
Selain kolesterol, ternyata asam urat juga mengalami penyeimbangan kembali. Sebelum puasa, kadarnya 7,7 (normalnya di bawah 7 untuk laki laki). Ternyata dalam 10 hari pertama pada orang yang sama asam uratnya turun menjadi 6,6. Dan pada hari ke 21 asam urat turun lagi menjadi 6,2.
Pada 10 hari terakhir, kondisinya menuju pada keadaan seimbang. Ada penurunan namun semakin rendah kecepatannya. Yang menarik, ternyata berat badan juga mengalami proses yang seirama.
Pada 10 hari pertama, berat badan mengalami penurunan cukup besar. Diperoleh data, bahwa sebelum puasa berat badan mencapai 70 kg. Ternyata, di hari ke 11 berat badannya turun sebanyak 3 kg menjadi 67 kg.
Pada hari ke 21, terukur berat badannya terus mengalami penurunan meskipun tidak sebesar periode pertama. la mengalami penurunan sekitar 1,5 kg menjadi 65,5 kg. Dan yang menarik, penurunan berat badan itu tidak berlangsung pada periode ketiga. Saat hari terakhir puasa, berat badannya justru naik kembali menjadi 66,5 kg. Sebuah berat badan ideal, karena ia memiliki postur dengan tinggi badan 169 cm.
Ternyata benar ungkapan Rasulullah saw bahwa dalam bulan Ramadhan itu kita bakal mengalami 3 tahap proses menuju keseimbangan kondisi secara alamiah. Tahap pertama rahmat, karena Allah membersihkan badan kita dari racun-racun yang membahayakan kesehatan lewat proses detoksifikasi.
Tahap yang kedua adalah maghfirah atau ampunan. Dalam 10 hari kedua itu Allah benar-benar memberikan ampunan kepada hambaNya yang berpuasa dengan mengembalikan kondisi badan yang tadinya mengandung banyak sampah metabolisme menjadi bersih. Dan kemudian meremajakan kembali bagian-bagian yang rusak.
Dan pada tahap ketiga, Allah menurunkan nikmatnya kepada orang-orang yang berpuasa dengan baik. Di tahap ketiga itu, badan kita berangsur-angsur menuju keseimbangan alamiahnya. Bahkan, berat badan yang tadinya mengalami penurunan, di tahap ini justru mengalami kenaikannya kembali untuk menuju kondisi normalnya. Maha benar Allah dengan segala firmanNya, sebagaimana disampaikan oleh RasulNya …
Selain berdampak secara lahiriah, tahapan puasa dalam bulan Ramadhan itu juga tampak dalam aktivitas yang bersifat batiniah. Pada skala batiniah, tahapan puasa memberikan motivasi yang besar kepada orang-orang yang sedang menjalankan puasa.
Tahapan itu ada kaitannya dengan sabda nabi “barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan Iman dan penuh perhitungan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu maupun yang akan datang.
Sabda nabi ini mengarahkan kita agar tidak sembarangan dalam berpuasa. Ada dua hal yang dipersyaratkan, imanan dan wahtisaban. Yaitu ‘memahami’ dan ’selalu mengevaluasi pelaksanaannya’.
Nah, berkaitan dengan itu, kita mengevaluasinya dalam 3 tahapan, masing-masing 10 hari. Sebab efek puasa memang tidak langsung dirasakan hari itu juga, melainkan butuh tenggang waktu untuk mengukur dampaknya. Sebagaimana yang terlihat secara lahiriah, kurun waktu 10 hari itu juga telah memperlihatkan dampaknya.
Pada sepuluh hari pertama, sebagaimana dampak lahiriyahnya, puasa kita akan menggelontor berbagai macam penyakit hati. Apakah penyakit hati yang bakal tergelontor? Banyak. Di antaranya adalah suka berbohong, sering menipu, pemarah, pembenci, sulit memaafkan, serakah, sombong, riya’, dan lain sebagainya.
Pada kondisi ini jika kita bisa ‘menghancurkan’ penyakit penyakit batiniah itu, maka dampaknya sungguh akan baik buat kebersihan dan kelembutan hati. Bahwa hati yang berpenyakit akan mendorong kualitas hati itu menjadi semakin jelek dengan cara mengeras, membatu, tertutup dan dikunci mati oleh Allah.
Maka, dengan puasa, sebenarnya kita sedang memproses hati kita agar semakin melembut. Caranya, begitulah, pada tahap pertama mesti bisa melenyapkan berbagai macam penyakit hati. Usahakan agar selama 10 hari pertama itu kita tidak ‘mengamalkan’ penyakit hati sama sekali. Puasa batiniah!
Jangan marah. Jangan berbohong. Jangan membenci. Jangan menipu. Jangan iri dan dengki. Jangan sombong. Jangan berkata yang tidak berguna. Bahkan, untuk ‘berpikir’ jelek pun jangan! Dan seterusnya.
Kendalikan sifat-sifat ini dengan kefahaman bahwa ini memang sifat yang merugikan siapa saja. Dan kemudian evaluasi terus, bahwa dari ke hari kemampuan kita mengendalikannya adalah semakin besar. Maka kalau kita bisa mengendalikannya selama 10 hari pertama, insya Allah kita bakal menerima rahmatNya, berupa, kondisi batiniah yang melembut.
Tiba-tiba saja kita begitu mudahnya untuk tidak marah. Begitu mudahnya untuk tidak berbohong. Begitu mudahnya untuk tidak dengki, iri dan sombong. Serta berbagai macam penyakit hati yang dilarang oleh Allah dan RasulNya. Ya, kita telah ketularan RahmatNya rasa mengasihi dan menyayangi orang lain dan siapapun di sekitar kita dengan sepenuh keikhlasan. Itulah 10 hari pertama dimana Allah menurunkan Rahmat bagi orang-orang yang baik puasanya.
Sepuluh hari ke 2 adalah ketika Allah menurunkan ampunanNya kepada hamba-hamba yang berpuasa. Ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat jelek, tidak berkata buruk, dan tidak berpikiran jahat, maka sungguh ia telah memperoleh ampunan Allah.
Bahkan, ampunan itu bukan hanya sekarang saja, melainkan juga ‘dosa-dosanya’ di masa datang. Karena, sesungguhnya dia tidak akan berbuat dosa lagi lewat pikiran, ucapan, dan perbuatannya. la telah menjadi orang yang mampu mengendalikan dirinya.
Sepuluh hari yang ke 3, adalah saat-saat Allah mengkaruniakan Nikmat. Ya, betapa nikmatnya orang-orang yang telah mampu mengendalikan diri dengan baik. Selama 20 hari pertama dia telah mampu melatih dan membiasakan dirinya untuk tidak melakukan dosa-dosa yang membuat hatinya jadi ‘keruh’ dan mengeras.
Maka di sepuluh hari terakhir dia akan memetik kenikmatan. Apakah kenikmatan? Selama ini orang berpikir bahwa kenikmatan adalah terlaksananya segala keinginan yang menjadi cita-citanya. Padahal, definisi itu sangatlah rapuh. Mana mungkin ada orang yang terpuaskan atas keinginan-keinginannya. Apalagi, jika ia sangat menggebu-gebu dalam mencapai keinginannya.
Dia bagaikan mengejar fatamorgana. Seperti indah ketika masih jauh, tapi begitu didekati ternyata tidak seperti yang dia bayangkan. Begitulah manusia dalam mengejar kenikmatan. Ternyata, kebanyakan nikmat yang kita kejar adalah semu belaka.
Maka Allah mengajarkan kepada kita tentang kenikmatan itu. Bahwa kenikmatan yang sesungguhnya hanya bisa didapatkan lewat keimanan, sebagaimana Dia firmankan berikut ini.
“Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. Ash Shaffat (37) : 148)
Apakah keimanan? Sekali lagi, keimanan adalah kefahaman yang mengarah kepada keyakinan. Dan lebih khusus lagi, keyakinan itu terkait dengan kefahaman tentang Allah dengan segala sunnatullahNya.
Kenikmatan hakiki adalah kenikmatan yang diperoleh lewat kefahaman. Bukan karena emosi alias hawa nafsu belaka. Kenikmatan yang didasarkan pada hawa nafsu secara emosional adalah kenikmatan yang semu. Bahkan, memiliki potensi untuk merusak sebagaimana telah kita bahas sebelumnya: “kalau hawa nafsu di jadikan ukuran kebenaran maka rusaklah langit dan bumi dan segala isinya.”
Maka, jika kita ingin memperoleh nikmat yang hakiki kita mesti memperolehnya secara iman lewat pendekatan akal. Bahwa kenikmatan adalah sebentuk manfaat yang terkait dengan kemampuan kita mengendalikan diri karena Allah semata.
Dalam kaitannya dengan puasa ini, maka di tahap 10 hari ke tiga itu, seseorang yang berpuasa, memang mulai bisa ‘menundukkan’ hawa nafsunya. Akalnya berfungsi lebih dominan dibandingkan kehendak emosionalnya. Dan lebih dari itu semua, ia melakukannya karena Allah semata.
Inilah kunci kenikmatan yang dijanjikan Allah kepada hamba hamba yang berpuasa pada etape 10 hari ke tiga. Setelah melewati masa ‘penggelontoran’ penyakit hati, dan masa ‘pengampunan’ dosa-dosa, maka orang yang berpuasa bakal merasakan betapa nikmatnya menjalani ibadah itu di akhir akhir Ramadhan.
la telah menemukan keseimbangan antara lahir dan batinnya. Antara fisik dan jiwanya. Maka, pada sepuluh hari terakhir itu seseorang yang berpuasa masuk ke tahapan spiritual. la sedang berproses untuk ‘bertemu’ Allah di dalam ibadah puasanya yang semakin intens.
Di sepuluh hari terakhir itu biasanya Rasulullah saw meningkatkan ibadahnya lebih hebat baik secara kualitas maupun kuantitas. Beliau biasanya masuk ke masjid untuk melakukan Itikaf, berkonsentrasi sepenuhnya dalam ibadah-ibadah yang semakin banyak dan khusyu untuk mencapai ‘puncak’ efek puasa. Inilah saat-saat terakhir yang sangat menentukan berhasil tidaknya puasa Ramadhan kita menjadi orang yang bertakwa.
Di sepuluh hari terakhir itu juga Allah menyediakan malam yang penuh barokah yaitu Lailat al Qadar. Yaitu malam yang digambarkan memiliki nilai sangat tinggi, lebih hebat dari 1000 bulan. Lebih jauh akan kita bahas di bagian berikutnya.
Sungguh, orang-orang yang bisa menjalani puasanya di sepuluh hari terakhir dengan baik, ia bakal menemui Lailat al Qadar yang penuh kenikmatan. Bukan hanya pada saat puasa Ramadhan, melainkan ia akan memperoleh pencerahan sepanjang hidupnya sehingga menjadi orang yang bertakwa orang yang dijamin Allah dengan berbagai kenikmatan
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Besarkah..?
Oleh: Gsianturi
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Besarkah..?
Gizi.net - Jika berpuasa dilakukan secara benar, ternyata berbagai jenis penyakit dapat dikendalikan. Misalnya diabetes, darah tinggi, kolesterol tinggi, maag hingga kegemukan. Bagaimana cara berpuasa yang memberi manfaat kesehatan?
Puasa berarti mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Dengan berpuasa organ vital ini dapat istirahat selama 14 jam.
Puasa akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati mulai kita gunakan.
Namun penderita penyakit hati yang berat, seperti sirosis hati, dianjurkan untuk tidak berpuasa, karena berisiko terjadi penurunan gula darah (hipoglikemia), akibat cadangan glikogen hati sangat berkurang. Pada orang normal tidak akan menjadi masalah jika kadar gula sangat turun.
Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan bagi yang gemuk, dengan cara tidak makan berlebihan pada waktu buka, sehabis buka dan sewaktu sahur. Kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida bisa berkurang karena tingkat konsumsi makanan gorengan dan bersantan berkurang.
Bagi yang hipertensi, tekanan darah dapat turun, jika selama berbuka hingga sahur tidak makan makanan yang asin-asin dan tidak lupa minum obat hipertensi pada waktu sahur.
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk) dengan berpuasa gula darah lebih terkontrol. Tidak semua penderita diabetes mellitus atau kencing manis aman untuk menjalankan puasa. Yang aman adalah penderita diabetes yang kadar gulanya kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin , dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1 x suntikan per hari.
Para penderita sakit maag atau gastritis yang ringan boleh puasa, kadang-kadang keluhannya berkurang. Bila berat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dulu apakah boleh puasa.
Kiat Berpuasa
Pertama yang harus dilakukan adalah berniat untuk berpuasa. Adanya niat akan berpengaruh kepada diri kita secara psikologis, bahwa kita pasti kuat puasa, tahan terhadap segala godaan dan akan lebih meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.
Kita harus belajar mengendalikan nafsu, melatih kesabaran dan melatih disiplin. Hal ini akan berguna di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jangan terlalu capek. Sebaiknya kita mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang perlu. Karena otomatis waktu tidur kita berkurang, bila kita harus bekerja di siang hari tentu sering diserang kantuk yang hebat. Untuk itu, waktu tidur malam jangan terlalu banyak dikurangi. Usahakan untuk bisa tidur setelah makan sahur, walaupun hanya sebentar sangat membantu.
Usahakan tetap olahraga, agar aliran darah tetap lancar serta kebugaran tubuh terjaga. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, naik sepeda, dan lain-lain. Jangan sampai mengeluarkan banyak keringat. Waktu berolahraga yang baik adalah menjelang buka puasa.
Cara Makan yang Benar
Makanlah secara teratur untuk buka puasa dan sahur dengan menu seimbang. Maksudnya adalah makanan yang terdiri dari karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25%, cukup vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Selain itu, cukup serat dari sayuran untuk memperlancar buang air besar.
Cukup cairan, dengan minum kurang lebih 7-8 gelas sehari. Terdiri dari 3 gelas waktu sahur dan 5 gelas dari buka sampai sebelum tidur.
Pembagian makan adalah 50% untuk berbuka, 10% setelah sholat tarawih, 40% pada waktu sahur.
Menu yang dipilih yaitu pada waktu buka, terdiri dari makanan pembuka berupa minuman manis atau makanan manis, seperti kolak pisang, kurma atau teh manis. Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang akan mudah diserap dan segera menaikkan kadar gula darah. Setelah sholat magrib makan makanan pelengkap yang terdiri dari: nasi atau pengganti nasi, ayam/ikan/daging, tahu/ tempe, sayuran dan buah.
Setelah tarawih dapat makan camilan berupa roti atau buah. Makan sahur harus dipentingkan, karena sahur yang baik membuat puasa tidak terasa berat.
Hidangan sahur seperti waktu buka, namun porsinya lebih kecil. Dianjurkan makan dengan kadar protein tinggi, agar meninggalkan lambung lebih lama. Selain itu pencernaan dan penyerapan juga lebih lama dibanding makanan yang kadar karbohidratnya tinggi, sehingga tidak cepat terasa lapar.
Saat makan sahur dapat ditambahkan segelas susu, terutama untuk anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa dapat minum susu tanpa lemak. Suplemen multivitamin dan mineral boleh dikonsumsi pada waktu sahur, agar meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Apabila tidak bisa makan sahur dalam bentuk nasi, nasi boleh diganti dengan roti dan isinya atau bubur havermouth, ditambah satu gelas susu. Bila tidak bisa makan nasi atau roti, bisa minum segelas susu yang berkalori seperti Ensure, Entrasol, Peptisol, Enercal Plus, Nutren Fiber dan lain-lainnya, disertai buah.@
Oleh: Gsianturi
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Besarkah..?
Gizi.net - Jika berpuasa dilakukan secara benar, ternyata berbagai jenis penyakit dapat dikendalikan. Misalnya diabetes, darah tinggi, kolesterol tinggi, maag hingga kegemukan. Bagaimana cara berpuasa yang memberi manfaat kesehatan?
Puasa berarti mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Dengan berpuasa organ vital ini dapat istirahat selama 14 jam.
Puasa akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati mulai kita gunakan.
Namun penderita penyakit hati yang berat, seperti sirosis hati, dianjurkan untuk tidak berpuasa, karena berisiko terjadi penurunan gula darah (hipoglikemia), akibat cadangan glikogen hati sangat berkurang. Pada orang normal tidak akan menjadi masalah jika kadar gula sangat turun.
Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan bagi yang gemuk, dengan cara tidak makan berlebihan pada waktu buka, sehabis buka dan sewaktu sahur. Kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida bisa berkurang karena tingkat konsumsi makanan gorengan dan bersantan berkurang.
Bagi yang hipertensi, tekanan darah dapat turun, jika selama berbuka hingga sahur tidak makan makanan yang asin-asin dan tidak lupa minum obat hipertensi pada waktu sahur.
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk) dengan berpuasa gula darah lebih terkontrol. Tidak semua penderita diabetes mellitus atau kencing manis aman untuk menjalankan puasa. Yang aman adalah penderita diabetes yang kadar gulanya kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin , dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1 x suntikan per hari.
Para penderita sakit maag atau gastritis yang ringan boleh puasa, kadang-kadang keluhannya berkurang. Bila berat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dulu apakah boleh puasa.
Kiat Berpuasa
Pertama yang harus dilakukan adalah berniat untuk berpuasa. Adanya niat akan berpengaruh kepada diri kita secara psikologis, bahwa kita pasti kuat puasa, tahan terhadap segala godaan dan akan lebih meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.
Kita harus belajar mengendalikan nafsu, melatih kesabaran dan melatih disiplin. Hal ini akan berguna di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jangan terlalu capek. Sebaiknya kita mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang perlu. Karena otomatis waktu tidur kita berkurang, bila kita harus bekerja di siang hari tentu sering diserang kantuk yang hebat. Untuk itu, waktu tidur malam jangan terlalu banyak dikurangi. Usahakan untuk bisa tidur setelah makan sahur, walaupun hanya sebentar sangat membantu.
Usahakan tetap olahraga, agar aliran darah tetap lancar serta kebugaran tubuh terjaga. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, naik sepeda, dan lain-lain. Jangan sampai mengeluarkan banyak keringat. Waktu berolahraga yang baik adalah menjelang buka puasa.
Cara Makan yang Benar
Makanlah secara teratur untuk buka puasa dan sahur dengan menu seimbang. Maksudnya adalah makanan yang terdiri dari karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25%, cukup vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Selain itu, cukup serat dari sayuran untuk memperlancar buang air besar.
Cukup cairan, dengan minum kurang lebih 7-8 gelas sehari. Terdiri dari 3 gelas waktu sahur dan 5 gelas dari buka sampai sebelum tidur.
Pembagian makan adalah 50% untuk berbuka, 10% setelah sholat tarawih, 40% pada waktu sahur.
Menu yang dipilih yaitu pada waktu buka, terdiri dari makanan pembuka berupa minuman manis atau makanan manis, seperti kolak pisang, kurma atau teh manis. Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang akan mudah diserap dan segera menaikkan kadar gula darah. Setelah sholat magrib makan makanan pelengkap yang terdiri dari: nasi atau pengganti nasi, ayam/ikan/daging, tahu/ tempe, sayuran dan buah.
Setelah tarawih dapat makan camilan berupa roti atau buah. Makan sahur harus dipentingkan, karena sahur yang baik membuat puasa tidak terasa berat.
Hidangan sahur seperti waktu buka, namun porsinya lebih kecil. Dianjurkan makan dengan kadar protein tinggi, agar meninggalkan lambung lebih lama. Selain itu pencernaan dan penyerapan juga lebih lama dibanding makanan yang kadar karbohidratnya tinggi, sehingga tidak cepat terasa lapar.
Saat makan sahur dapat ditambahkan segelas susu, terutama untuk anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa dapat minum susu tanpa lemak. Suplemen multivitamin dan mineral boleh dikonsumsi pada waktu sahur, agar meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Apabila tidak bisa makan sahur dalam bentuk nasi, nasi boleh diganti dengan roti dan isinya atau bubur havermouth, ditambah satu gelas susu. Bila tidak bisa makan nasi atau roti, bisa minum segelas susu yang berkalori seperti Ensure, Entrasol, Peptisol, Enercal Plus, Nutren Fiber dan lain-lainnya, disertai buah.@
Puasa
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Besarkah..?
Oleh: Gsianturi
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Besarkah..?
Gizi.net - Jika berpuasa dilakukan secara benar, ternyata berbagai jenis penyakit dapat dikendalikan. Misalnya diabetes, darah tinggi, kolesterol tinggi, maag hingga kegemukan. Bagaimana cara berpuasa yang memberi manfaat kesehatan?
Puasa berarti mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Dengan berpuasa organ vital ini dapat istirahat selama 14 jam.
Puasa akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati mulai kita gunakan.
Namun penderita penyakit hati yang berat, seperti sirosis hati, dianjurkan untuk tidak berpuasa, karena berisiko terjadi penurunan gula darah (hipoglikemia), akibat cadangan glikogen hati sangat berkurang. Pada orang normal tidak akan menjadi masalah jika kadar gula sangat turun.
Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan bagi yang gemuk, dengan cara tidak makan berlebihan pada waktu buka, sehabis buka dan sewaktu sahur. Kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida bisa berkurang karena tingkat konsumsi makanan gorengan dan bersantan berkurang.
Bagi yang hipertensi, tekanan darah dapat turun, jika selama berbuka hingga sahur tidak makan makanan yang asin-asin dan tidak lupa minum obat hipertensi pada waktu sahur.
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk) dengan berpuasa gula darah lebih terkontrol. Tidak semua penderita diabetes mellitus atau kencing manis aman untuk menjalankan puasa. Yang aman adalah penderita diabetes yang kadar gulanya kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin , dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1 x suntikan per hari.
Para penderita sakit maag atau gastritis yang ringan boleh puasa, kadang-kadang keluhannya berkurang. Bila berat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dulu apakah boleh puasa.
Kiat Berpuasa
Pertama yang harus dilakukan adalah berniat untuk berpuasa. Adanya niat akan berpengaruh kepada diri kita secara psikologis, bahwa kita pasti kuat puasa, tahan terhadap segala godaan dan akan lebih meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.
Kita harus belajar mengendalikan nafsu, melatih kesabaran dan melatih disiplin. Hal ini akan berguna di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jangan terlalu capek. Sebaiknya kita mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang perlu. Karena otomatis waktu tidur kita berkurang, bila kita harus bekerja di siang hari tentu sering diserang kantuk yang hebat. Untuk itu, waktu tidur malam jangan terlalu banyak dikurangi. Usahakan untuk bisa tidur setelah makan sahur, walaupun hanya sebentar sangat membantu.
Usahakan tetap olahraga, agar aliran darah tetap lancar serta kebugaran tubuh terjaga. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, naik sepeda, dan lain-lain. Jangan sampai mengeluarkan banyak keringat. Waktu berolahraga yang baik adalah menjelang buka puasa.
Cara Makan yang Benar
Makanlah secara teratur untuk buka puasa dan sahur dengan menu seimbang. Maksudnya adalah makanan yang terdiri dari karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25%, cukup vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Selain itu, cukup serat dari sayuran untuk memperlancar buang air besar.
Cukup cairan, dengan minum kurang lebih 7-8 gelas sehari. Terdiri dari 3 gelas waktu sahur dan 5 gelas dari buka sampai sebelum tidur.
Pembagian makan adalah 50% untuk berbuka, 10% setelah sholat tarawih, 40% pada waktu sahur.
Menu yang dipilih yaitu pada waktu buka, terdiri dari makanan pembuka berupa minuman manis atau makanan manis, seperti kolak pisang, kurma atau teh manis. Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang akan mudah diserap dan segera menaikkan kadar gula darah. Setelah sholat magrib makan makanan pelengkap yang terdiri dari: nasi atau pengganti nasi, ayam/ikan/daging, tahu/ tempe, sayuran dan buah.
Setelah tarawih dapat makan camilan berupa roti atau buah. Makan sahur harus dipentingkan, karena sahur yang baik membuat puasa tidak terasa berat.
Hidangan sahur seperti waktu buka, namun porsinya lebih kecil. Dianjurkan makan dengan kadar protein tinggi, agar meninggalkan lambung lebih lama. Selain itu pencernaan dan penyerapan juga lebih lama dibanding makanan yang kadar karbohidratnya tinggi, sehingga tidak cepat terasa lapar.
Saat makan sahur dapat ditambahkan segelas susu, terutama untuk anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa dapat minum susu tanpa lemak. Suplemen multivitamin dan mineral boleh dikonsumsi pada waktu sahur, agar meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Apabila tidak bisa makan sahur dalam bentuk nasi, nasi boleh diganti dengan roti dan isinya atau bubur havermouth, ditambah satu gelas susu. Bila tidak bisa makan nasi atau roti, bisa minum segelas susu yang berkalori seperti Ensure, Entrasol, Peptisol, Enercal Plus, Nutren Fiber dan lain-lainnya, disertai buah.@
Oleh: Gsianturi
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Besarkah..?
Gizi.net - Jika berpuasa dilakukan secara benar, ternyata berbagai jenis penyakit dapat dikendalikan. Misalnya diabetes, darah tinggi, kolesterol tinggi, maag hingga kegemukan. Bagaimana cara berpuasa yang memberi manfaat kesehatan?
Puasa berarti mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Dengan berpuasa organ vital ini dapat istirahat selama 14 jam.
Puasa akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati mulai kita gunakan.
Namun penderita penyakit hati yang berat, seperti sirosis hati, dianjurkan untuk tidak berpuasa, karena berisiko terjadi penurunan gula darah (hipoglikemia), akibat cadangan glikogen hati sangat berkurang. Pada orang normal tidak akan menjadi masalah jika kadar gula sangat turun.
Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan bagi yang gemuk, dengan cara tidak makan berlebihan pada waktu buka, sehabis buka dan sewaktu sahur. Kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida bisa berkurang karena tingkat konsumsi makanan gorengan dan bersantan berkurang.
Bagi yang hipertensi, tekanan darah dapat turun, jika selama berbuka hingga sahur tidak makan makanan yang asin-asin dan tidak lupa minum obat hipertensi pada waktu sahur.
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk) dengan berpuasa gula darah lebih terkontrol. Tidak semua penderita diabetes mellitus atau kencing manis aman untuk menjalankan puasa. Yang aman adalah penderita diabetes yang kadar gulanya kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin , dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1 x suntikan per hari.
Para penderita sakit maag atau gastritis yang ringan boleh puasa, kadang-kadang keluhannya berkurang. Bila berat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dulu apakah boleh puasa.
Kiat Berpuasa
Pertama yang harus dilakukan adalah berniat untuk berpuasa. Adanya niat akan berpengaruh kepada diri kita secara psikologis, bahwa kita pasti kuat puasa, tahan terhadap segala godaan dan akan lebih meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.
Kita harus belajar mengendalikan nafsu, melatih kesabaran dan melatih disiplin. Hal ini akan berguna di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jangan terlalu capek. Sebaiknya kita mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang perlu. Karena otomatis waktu tidur kita berkurang, bila kita harus bekerja di siang hari tentu sering diserang kantuk yang hebat. Untuk itu, waktu tidur malam jangan terlalu banyak dikurangi. Usahakan untuk bisa tidur setelah makan sahur, walaupun hanya sebentar sangat membantu.
Usahakan tetap olahraga, agar aliran darah tetap lancar serta kebugaran tubuh terjaga. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, naik sepeda, dan lain-lain. Jangan sampai mengeluarkan banyak keringat. Waktu berolahraga yang baik adalah menjelang buka puasa.
Cara Makan yang Benar
Makanlah secara teratur untuk buka puasa dan sahur dengan menu seimbang. Maksudnya adalah makanan yang terdiri dari karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25%, cukup vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Selain itu, cukup serat dari sayuran untuk memperlancar buang air besar.
Cukup cairan, dengan minum kurang lebih 7-8 gelas sehari. Terdiri dari 3 gelas waktu sahur dan 5 gelas dari buka sampai sebelum tidur.
Pembagian makan adalah 50% untuk berbuka, 10% setelah sholat tarawih, 40% pada waktu sahur.
Menu yang dipilih yaitu pada waktu buka, terdiri dari makanan pembuka berupa minuman manis atau makanan manis, seperti kolak pisang, kurma atau teh manis. Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang akan mudah diserap dan segera menaikkan kadar gula darah. Setelah sholat magrib makan makanan pelengkap yang terdiri dari: nasi atau pengganti nasi, ayam/ikan/daging, tahu/ tempe, sayuran dan buah.
Setelah tarawih dapat makan camilan berupa roti atau buah. Makan sahur harus dipentingkan, karena sahur yang baik membuat puasa tidak terasa berat.
Hidangan sahur seperti waktu buka, namun porsinya lebih kecil. Dianjurkan makan dengan kadar protein tinggi, agar meninggalkan lambung lebih lama. Selain itu pencernaan dan penyerapan juga lebih lama dibanding makanan yang kadar karbohidratnya tinggi, sehingga tidak cepat terasa lapar.
Saat makan sahur dapat ditambahkan segelas susu, terutama untuk anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa dapat minum susu tanpa lemak. Suplemen multivitamin dan mineral boleh dikonsumsi pada waktu sahur, agar meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Apabila tidak bisa makan sahur dalam bentuk nasi, nasi boleh diganti dengan roti dan isinya atau bubur havermouth, ditambah satu gelas susu. Bila tidak bisa makan nasi atau roti, bisa minum segelas susu yang berkalori seperti Ensure, Entrasol, Peptisol, Enercal Plus, Nutren Fiber dan lain-lainnya, disertai buah.@
Jumat, 14 Agustus 2009
Diam - Diam Kupeluk Diam
Dalam teriakku yang paling diam
Diam - diam kupeluk diam
Namun diam hanyalah diam
Yang menyiksaku diam - diam
Diam - diam kupeluk diam
Agar diam menjadi diam
Kita tetap sadar dalam diam
Menciumi rindu diam - diam
Diam - diam kupeluk diam
Namun diam hanyalah diam
Yang menyiksaku diam - diam
Diam - diam kupeluk diam
Agar diam menjadi diam
Kita tetap sadar dalam diam
Menciumi rindu diam - diam
Hidup
satu
satu
detikyang
laluadalah
kenangan hidup
satu
detikyang
akan datangadalah
harapan hidup
dan hidup adalah hari ini
Jumat, 07 Agustus 2009
Kamis, 06 Agustus 2009
Harmoni
aku mengenal dikau
tak cukup lama
separuh usia kunamun begitu banyak..
pelajaranyang aku terima
kau membuatku mengerti hidup ini
kita terlahir bagai selembar kertas putih
tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
kan terwujud harmony
segala kebaikan..
takkan terhapus oleh kepahitan
kulapangkan resah jiwa..
karna kupercaya..
kan berujung indah
kau membuatku mengerti hidup ini
kita terlahir bagai selembar kertas putih
tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
kan terwujud harmony
R . I . P
Apa kata yang tepat untuk protes terhadap waktu
Rhyme style apa yang pas untuk demo sedih diriku
Air mataku sanggup katakan lebih banyak dari pada pesan yang disampaikan semua kata
Capital A. N. double much respect fo ya
Kau Selalu karyakan beat untuk rima ber-lima
Meski jarak terbentang ambisi bukan halangannya
Roda dua F1Z menghempas debu Bogor-Jakarta
Sahabat terbaik dalam mengejar mimpi
Teman terhebatku untuk dapat berdiri
Kawan yang tepat untuk sharing hal-hal kecil
Kuping yang pas untuk Untuk dengar rima Cypress Hill
Masih tergambar jelas alunan takdir
Kita lewati malam dengan sebotol beer
Bicara, tertawa, bertingkah semaunya
Sudah saatnya kau tenang di alam sana
Hari - hari yang kan ku jalani
kini semua kan terasa sunyi ...
Walau hampa pasti ku hadapi
ku ucapkan slamat jalan ...
slamat jalan teman, semoga kau tenang
Semua canda tawa bayangmu takkan pernah hilang
Dalam setiap langkah, kau slalu ada
Sampai kini ku tak percaya kau telah tiada
Mungkin batu nisan pisahkan dunia kita
Namun ambisimu kan kujaga slalu membara
Gapailah doa yang slalu kubaca
Menemani langkahmu menuju singgasana surga Back
Selamat tinggal
tidur yang lelap
mimpi yang indah
slamat jalan
Selamat tinggal (We love you my brother you’ll always in my heart)
tidur yang lelap (Even now and forever we’ll always one blood)
mimpi yang indah (Hope God give you heaven, may God be with you)
slamat jalan kami detik ini tanpa kau seperti minus 1
Kami hisap “King Arthur” untuk kau kawan
Kami minum “ini” hanya untuk mu teman
Kau adalah milik-Nya, dan kepada-Nya lah kau kembali
Sampai bertemu Brother, dialam sana nanti
Rhyme In Peace
Heal the World
Think about the generations and to say we want to make it a better
World for our children and our children’s children.
So that they knowit’s a better world for them
And think if they can make it a betterplace.
There’s a place in your heart
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow.
And if you really tryYou’ll find there’s no need to cryIn this place you’ll feel
There’s no hurt or sorrow.
There are ways to get thereIf you care enough for the living
Make a little space, make a better place.
Heal the worldMake it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.
If you want to know why
There’s a love that cannot lie
Love is strongIt only cares for joyful giving.
If we try we shall seeIn this bliss we cannot feel
Fear or dread
We stop existing and start living
Then it feels that always
Love’s enough for us growing
Make a better world, make a better world.
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race.
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place forYou and for me.
And the dream we would conceived in
Will reveal a joyful face
And the world we once believed in
Will shine again in grace
Then why do we keep strangling life
Wound this earth, crucify it’s soul
Though it’s plain to see, this world is heavenly
Be God’s glow.
We could fly so high
Let our spirits never die
In my heart I feel
You are all my brothers
Create a world with no fear
Together we’ll cry happy tears
See the nations turn
Their swords into plowshares
We could really get there
If you cared enough for the living
Make a little space to make a better place.
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place forYou and for me.
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.
You and for me
Make a better place
You and for me
Make a better place
You and for me
Make a better place
You and for me
Heal the world we live in
You and for me
Save it for our children
You and for me
Heal the world we live in
You and for me
Save it for our children
You and for me
Heal the world we live in
You and for me
Save it for our children
You and for me
Heal the world we live in
You and for me
Save it for our children
World for our children and our children’s children.
So that they knowit’s a better world for them
And think if they can make it a betterplace.
There’s a place in your heart
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow.
And if you really tryYou’ll find there’s no need to cryIn this place you’ll feel
There’s no hurt or sorrow.
There are ways to get thereIf you care enough for the living
Make a little space, make a better place.
Heal the worldMake it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.
If you want to know why
There’s a love that cannot lie
Love is strongIt only cares for joyful giving.
If we try we shall seeIn this bliss we cannot feel
Fear or dread
We stop existing and start living
Then it feels that always
Love’s enough for us growing
Make a better world, make a better world.
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race.
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place forYou and for me.
And the dream we would conceived in
Will reveal a joyful face
And the world we once believed in
Will shine again in grace
Then why do we keep strangling life
Wound this earth, crucify it’s soul
Though it’s plain to see, this world is heavenly
Be God’s glow.
We could fly so high
Let our spirits never die
In my heart I feel
You are all my brothers
Create a world with no fear
Together we’ll cry happy tears
See the nations turn
Their swords into plowshares
We could really get there
If you cared enough for the living
Make a little space to make a better place.
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place forYou and for me.
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.
You and for me
Make a better place
You and for me
Make a better place
You and for me
Make a better place
You and for me
Heal the world we live in
You and for me
Save it for our children
You and for me
Heal the world we live in
You and for me
Save it for our children
You and for me
Heal the world we live in
You and for me
Save it for our children
You and for me
Heal the world we live in
You and for me
Save it for our children
Badai Pasti Berlalu
Awan hitam di hati yg sedang gelisah
Daun-daun berguguran
Satu-satu jatuh ke pangkuan
Ku tenggelam sudah
Ku tenggelam sudah
Ke dalam dekapan
Semusim yg lalusebelum ku mencapai
Langkahku yg jauh
Kini semua bukan milikku
Musim itu tlah berlalu
Matahari segera berganti
Badai pasti berlalu
Badai pasti berlalu
Badai pasti berlalu
Badai pasti berlalu
Gelisah ku menanti
Tetes embun pagi
Tak kuasa ku memandang
Datangmu matahari
Perempuan Paling Cantik
Merah darahku bulat tekadku
Setelah aku tatap wajahmu
Berkobar seluruh jiwa dan ragaku
Untuk perjuangkan cinta yang ku yakini
Putih tulangku semangat cintaku
Setelah aku raba tanganmu
Rasakan kulitmu yang selembut salju
Serentak bergelora darah mudaku
Kamu adalah perempuan paling cantik
Di negeriku indonesia kamulah yang nomor satu
Aku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainnya
Revolusi cinta matiku
Telah bergema ke seluruh negeri
Ini adalah tonggak sejarah hidupku
Karena ku yakin kamu adalah takdirku
Dengan tegasnya ku nyatakan
Kamulah akhir perjuanganku
Kuburkan cinta cinta yang sudah sudah
Kemerdekaan aku kamu yang ku tunggu
Pria Kesepian
Kami adalah pria-pria kesepian
Jauh dari rumah dan ditinggalkan cinta
Coba dengar keluhan kami…
pria kesepian
Ku tlah berjanji akan slalu menjagamu
Tapi kau slalu pergi bersama kekasih barumu…
Na… Na… Na…
Ku tlah berjanji dapat cinta malam ini
Tapi hujan badai telah datang menemaniku
Menikmati pedihnya cinta… pria kesepian
Menikmati dinginnya hati… pria kesepian
Na… Na… Na…
Apakah diriku terlalu wibawa dan tampan
Untuk selalu kau miliki…
Pastilah diriku terlalu wibawa dan tampan
Untuk selalu kau miliki…
Jauh dari rumah dan ditinggalkan cinta
Coba dengar keluhan kami…
pria kesepian
Ku tlah berjanji akan slalu menjagamu
Tapi kau slalu pergi bersama kekasih barumu…
Na… Na… Na…
Ku tlah berjanji dapat cinta malam ini
Tapi hujan badai telah datang menemaniku
Menikmati pedihnya cinta… pria kesepian
Menikmati dinginnya hati… pria kesepian
Na… Na… Na…
Apakah diriku terlalu wibawa dan tampan
Untuk selalu kau miliki…
Pastilah diriku terlalu wibawa dan tampan
Untuk selalu kau miliki…
Kangen
Ku terima suratmu
tlah ku baca dan aku mengerti
Betapa merindunya
dirimu akan hadirnya diriku
Di dalam hari-harimu
Bersama lagi
Kau bertanya padaku
kapan aku Akan kembali lagi
Katamu kau tak kuasa
melawan gejolak di dalam dada
Yang membara menahan rasa
pertemuan kita nanti
Saat kau ada di sisiku
Semua kata rindumu semakin membuatku
Tak berdaya
menahan rasa
ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang
melepas semua kerinduan
Yang terpendam
Kau tuliskan padaku
Kata cinta yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku
Saat ini ku ingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu
Takkan ku lupa slamanya
Saat kau ada di sisiku
Jangan katakan cinta menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang
Jangan Pernah Berubah
biarkan waktu terus tlah berputar
mencintai kamu penuh rasa sabar
meski sakit hati ini kau tinggalkan
ku ikhlas tuk bertahan
kau meninggalkan ku tanpa perasaan
hingga kau jatuhkan air
matakekecewaanku sungguh tak berarah
biarkan ku harus bertahan
jangan pernah kau coba untuk berubah
tak relakan yang indah hilang lah sudah
jangan pernah kau coba untuk berubah
tak relakan yang indah hilang lah sudah
jangan pernah kau coba untuk berubah
kurelakan yang indah dalam hatinya
Langganan:
Postingan (Atom)